Hubungan dengan orang lain adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Termasuk hubungan antara perawat dengan pasien maupun pihak pasien, dimana perawat harus membawakan penampilan secara profesional antara ketrampilan teknis dengan emosionalitasnya sehingga dapat menampilkan bagaimana perawat merasakan dan bagaimana keinginan atau kemauan pasien bisa berjalan secara proporsional. Jika perawat tidak dapat membawakannya, tentu dapat disalah mengertikan, tidak disukai, dimarahi atau bahkan dikeluarkan dari profesi sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan nursing services (pelayanan keperawatan).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat tetap RSI Aisiyah Malang, sedangkan sampel berjumlah 50 orang. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah dengan menggunakan skala pengukuran. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi product moment dengan menggunakan SPSS for windows.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan pelayanan keperawatan, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,729 pada taraf signifikansi (p) 0,000. Ini berarti, semakin tinggi tingkat kematangan emosi perawat, semakin baik pula pelayanan keperawatan yang diberikan begitupun sebaliknya.
Adapun sumbangan efektif (r2) kematangan emosi atas nursing services (pelayanan keperawatan) sebesar 53,1 %, berarti ada 46,9 % lagi yang merupakan sumbangan dari faktor-faktor lain. Hal ini dikarena nursing services (pelayanan keperawatan) merupakan variabel yang cukup komplek, sehingga memungkinkan faktor lain yang juga ikut mempengaruhi hubungannya.
Kata Kunci : Kematangan Emosi, Pelayanan Keperawatan
Posting Komentar