Pertumbuhan pasar tradisional semakin hari tidak menunjukkan perkembangan ke arah kemajuan Banyak hal yang menjadi kendala diantaranya (1) Perkembangan ritel pasar modern dan berdirinya supermall, dan supermarket. (2) Pengelolaan pasar tradisional yang sentralistik terdapat ancaman persaingan dengan pasar modern terutama untuk mata rantai pemasaran. (3) Miss Management dalam pengelolaan pasar tradisional dan pasar Modern terutama dalam pengelolaan pendapatan.
Dalam persaingan dengan pasar modern, pasar tradisional tidak memiliki fleksibilitas dan kaku karena kebanyakan dihuni oleh pedagang skala kecil. Hal ini merupakan kelemahan dasar pasar tradisional, sehingga perlu perubahan ke arah pasar tradisional yang partisipatif dan dikelola secara otonom. Maka dalam riset ini mencari jawaban atas pertanyaan bagaimana penataan kelembagaan pasar tradisional dengan model partisipatif. Dengan jalan mengetahui sistem penataan integratif struktural pasar tradisional dengan lingkungan dan sumber produksi-distribusi-konsumsi. Mengetahui tahapan perubahan (transformasi) pasar tradisional sentralistik ke arah pasar tradisional partisipatif. Terakhir mengetahui penataan kelembagaan pasar tradisional dengan model partisipatif. Adapun keinginan mengetahui dan mencari penataan kelembagaan pasar tradisional dengan model partisipatif ini, didasari hipotesis yang menyatakan bahwa ; Pasar tradisional mengalami kemunduran atau kegagalan di era modern karena kesalahan penataan yang cenderung sentralistik tanpa melibatkan kemitraan (pedagang-pemerintah-warga pasar-stakeholder pasar). Sedangkan hasil yang diharapkan adalah terbentuknya kebijakan pemerintah yang partisipatif , sehingga dalam pengelolaannya mengutamakan kemitraan, otonom , integratif struktural, agar dapat membangun pasar tradisional yang kompetitif, mampu mensejahterakan warga pasar dan semua yang terlibat dalam jaringan pasar tradisional, mampu bersaing dengan pasar modern dan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Posting Komentar